Strategi Diterima Kerja Saat Pandemi

Pandemi virus corona atau COVID-19 turut menghancurkan pasar pekerjaan global. Tak heran, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan karena perusahaan tidak mampu lagi bertahan.

Namun, tak perlu panik atau khawatir saat mencari kerja di masa pandemi. Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan.

Menurut pelatih keuangan pribadi dan penulis buku Ramit Sethi untuk menghadapi saat yang menantang seperti sekarang, mengubah pola pikir adalah hal yang perlu kita lakukan.

"Performer terbaik tahu bahwa mereka mengevaluasi perusahaan seperti halnya perusahaan mengevaluasi mereka," kata Sethi kepada CNBC Make It.

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat mencari kerja di masa pandemi:

Hindari Resume "Lubang Hitam"

Bagi mereka yang sedang mencari pekerjaan, bisa saja mereka resume yang tebal untuk meningkatkan kemungkinan mendapatkan wawancara. Namun sayangnya, menurut Sethi langkah ini seperti mengirim para pelamar ke "lubang hitam".

Menurutnya HRD bisa saja mengendus kurangnya kekhususan dalam CV yang dibuat. Sehingga menyesuaikan aplikasi dan menonjolkan kekhusunan penting dilakukan.

Lalu apa strategi yang bisa dilakukan?

Jelaskan pekerjaan atau perusahaan impian Anda. Jangan hanya mengatakan Anda ingin bekerja di bidang teknologi.

Anda harus lebih spesifik tentang preferensi, seperti ukuran dan budaya perusahaan. Kemudian, lakukan riset untuk menemukan celah yang paling cocok ke perusahaan yang Anda lamar.

Identifikasi orang yang saat ini bekerja di perusahaan itu atau melakukan peran yang sama. Lalu menjangkau mereka secara online.

Itu tidak berarti meminta mereka untuk suatu pekerjaan. Tetapi sebaliknya menggunakannya untuk mendapatkan informasi tentang pekerjaan itu.

Menyesuaikan resume Anda dan surat pengantar untuk peran yang dilamar. Fokus pada hasil, di mana Anda memaparkan tentang prestasi-prestasi saat wawancara dilakukan.

Terakhir, cobalah mencari nama CEO tertentu, untuk Anda ucapkan di wawancara. Serta quote mereka terkait pekerjaan yangAnda lamar.

Negosiasi

Ketika Anda melakukan wawancara, fokus utama Anda harus pada menampilkan "pemicu kompetensi". Jangan terlalu banyak berbicara dan fokus ke gaji, tapi lebih menyebutkan soal peran Anda dengan jawaban singkat.

Gunakan teknik 'briefcase' Di mana Anda menjabarkan visi tentang apa yang Anda rencanakan. Termasuk apa yang ingin dicapai dalam 90 hari pertama pada peran tersebut.

Saat ini, negosiasi gaji mungkin akan sulit. Perusahaan menurunkan nilai pasar dari peran Anda.

Tetapi dalam kebanyakan kasus, masih ada ruang untuk mencapai kesepakatan yang Anda sukai. Berikut sarannya:

1. Negosiasi harus berdasarkan riset yang mendukung nilai pasar Anda.

2. Pertimbangkan manfaat nonfinansial, misalnya jam kerja yang fleksibel atau bekerja dari rumah dengan ketentuan tertentu.

3. Pikirkan manfaat jangka panjang, seperti penyesuaian gaji dalam jangka waktu tertentu.

Sumber : cnbc indonesia

Komentar