Nafas Panjang Mampu Redam Panik

Ketika serangan panik menyerang seseorang, biasanya ia akan dianjurkan untuk menenangkan diri dengan cara menarik serta menghembuskan napas dalam-dalam.

Namun, apakah menarik nafas dalam-dalam memang mampu dalam mengurangi rasa cemas dan panik?

Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk mengatakan, rasa panik dan kecemasan berlebih dapat menimbulkan hiperventilasi alias napas berlebihan yang terlalu cepat.

Meski bernapas lebih cepat, tapi kadar oksigen yang dihirup terhitung sangat sedikit.

"Kalau terus-terusan panik, bisa terjadi tangan kesemutan sampai muka terasa kebas karena hormon stres terpicu," kata Elisa dalam bincang-bincang virtual, Rabu.

Ketika seseorang bernapas pendek-pendek, rasa cemasnya akan meningkat. Mencoba untuk menarik dan mengembuskan napas dalam-dalam dapat menurunkan tingkat kecemasan secara efektif. Kendati demikian, efeknya hanya berlangsung sementara.

"Sumber kecemasannya yang harus diturunkan," ujar dia.

Sering kali orang merasa pusing dan otot dada serta pundaknya terasa tegang akibat hiperventilasi bisa melatih diri untuk bernapas dalam-dalam agar bisa bernapas lebih tenang dibandingkan biasanya.

Elisa menuturkan, perasaan cemas yang tak kunjung mereda bisa berakibat panjang hingga menimbulkan sakit pada fisik.

Ia menyarankan untuk selalu berpikir positif dan fokus melakukan hal yang bisa dikontrol serta menjaga tubuh tetap fit agar kesehatan mental terjaga.

Jika gangguan kecemasan terasa berlebihan, sebaiknya segerakan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan.

Sumber : antaranews


Komentar