Benda-benda Terkotor dalam Rumah

Rumah adalah tempat bagi kita berteduh, berlindung dan beraktifitas. Semua orang pasti ingin tinggal di rumah yang nyaman dan aman, termasuk aman dari penyakit. Untuk itu setiap hari kita, terutama ibu rumah tangga, selalu membereskan dan membersihkan rumahnya.

Kita biasanya membersihkan rumah kita dari debu, sampah, benda-benda tak terpakai dan sebagainya. Segala sesuatu yang dianggap tidak beres akan dirapikan, yang tidak bersih akan dibersihkan hingga kita merasa yakin benar rumah kita telah bersih.

Namun tahukah kita bahwa sebenarnya terdapat beberapa bagian dan isi rumah yang terlupakan dalam acara bersih-bersih itu? Menurut saluran Discovery terdapat sepuluh bagian dan isi rumah yang hampir selalu kotor dan tidak bersih dari bakteri, jamur dan tungau. Mari kita simak.

1. Penyedot Debu
Sebuah penelitian menemukan jamur, bakteri dan kotoran pada kantong, saluran pembuangan dan sikat penyedot debu.

Oleh sebab itu, selain kantong dan saluran pembuangan, kita juga harus membersihkan sikat yang dipergunakan untuk membersihkan penyedot debu, serta menggunakan penyedot debu dengan saringan HEPA (High-Efficiency Particulate Air).

2. Lemari Pendingin
Lemari pendingin atau kulkas tidak dapat menghentikan perkembangbiakan mikroba, hanya memperlambat saja.

Membungkus makanan atau bahan makanan dengan kantong plastik sangat baik untuk mencegah perpindahan mikroba dari satu bahan makanan ke bahan makanan lainnya yang tersimpan dalam lemari pendingin.

3. Tempat Sampah
Tempat sampah yang terisi sisa makanan atau bahan organik lainnya banyak mengandung mikroba. Pada suhu kamar dan terdapatnya bahan organik, bakteri dan jamur akan berkembang untuk mengurai bahan organik tersebut. Ini dikenal juga dengan istilah pembusukan.

4. Kloset
Walau kloset selalu disiram dan dibersihkan namun tetap saja merupakan gudang bagi hampir semua kotoran di rumah. Terlebih lagi kloset duduk jauh lebih kotor daripada kloset biasa.

Jika sistem kekebalan tubuh relatif sehat, kita mungkin tidak perlu khawatir mengenai penyakit menular, flu atau virus hepatitis yang mengintai di sekitar kloset kita.

5. Sikat Gigi
Sikat gigi yang diletakkan di dalam kamar mandi sebaiknya ditutup karena bila tidak ditutupi maka bakteri akan bersembunyi di antara bulu-bulu sikat gigi.

6. Saluran Air
Saluran air tidaklah sekotor yang kita duga. Serangga masuk ke kamar mandi melalui celah-celah dan pintu. Akhirnya mereka tenggelam di bak mandi.

7. Handuk
Mikroba selalu hidup di benda yang basah dan memiliki banyak rongga kecil, lembab dan gelap. Handuk, kain lap dan busa pembersih menjadi tempat yang ideal bagi gerombolan mikroba.

Semua mikroba yang terdapat pada handuk dan sebagainya itu tidaklah semuanya berjenis merugikan. Malahan sebagian besar telah kita kenal dan beradaptasi dengan kehadirannya karena mikroba jenis itu berasal dari tubuh kita.

8. Pakaian
Setiap jam sebanyak 1,5 juta sel kulit kita mengelupas dan terjatuh. Dan tungau amat menyukai sel kulit mati tersebut.

Untuk mencuci sebaiknya tidak menggunakan mesin cuci. Mesin cuci umumnya mengandung sejenis bakteri yang bertahan terhadap deterjen, air dingin dan panas pengering.

Jika terpaksa menggunakan mesin cuci maka sebaiknya pisahkan pakaian dalam dengan pakaian, handuk dan seprai. Tambahkan sedikit cairan pemutih untuk membasmi bakteri tersebut. Dan akhirnya keringkan dengan menjemur cucian dengan pancaran sinar matahari.

9. Kertas
Kutu buku, serangga berukuran tak lebih dari 1 mili meter ini hidup dengan memakan tepung, biji-bijian atau kertas. Walau tidak berbahaya namun kutu buku dan jamur yang hidup di tumpukan buku, koran ataupun kertas ini cukup menjijikkan dan dapat berkembang biak dengan cepat.

10. Tubuh Kita
Tubuh kita adalah rumah bagi beragam mikroba, mulai dari bakteri, virus hingga serangga dan parasit.

Bila kita mencari benda terkotor di rumah kita maka benda itu tak lain adalah tubuh kita sendiri. Sebab tubuh kita terdapat lebih dari 182 spesies bakteri yang hidup di kulit kita dan jumlahnya mencapai sepuluh kali lipat jumlah sel tubuh kita.


tungau
Tungau ini memakan sisa-sisa materi organik seperti kelupasan kulit manusia. (foto:wikipedia)

Komentar