Pekerjaan Yang Tidak Baik Untuk Paru-paru
Pada dasarnya semua jenis pekerjaan memiliki risikonya masing-masing. Dampak dan tingkat risiko suatu pekerjaan juga berbeda-beda. Terkadang risikonya ringan dan ada juga yang berisikokan kehilangan nyawa.
Menurut pihak departemen tenaga kerja Amerika Serikat sekitar 16 ribu pekerja di negara tersebut meninggal setiap tahunnya akibat mengalami gangguan paru-paru. Pada situs Health disebutkan terdapat beberapa jenis pekerjaan yang memperburuk saluran pernafasan dan membahayakan kesehatan paru-paru.
1. Konstruksi
Pekerja konstruksi yang menghirup debu pada saat pembongkaran atau renovasi dapat beresiko terkena kanker paru-paru, mesothelioma dan asbestosis, penyakit yang menyebabkan jaringan paru-paru menjadi ciut dan kaku.
Menurut kata profesor dan kepala Kerja UCLA dan Divisi Lingkungan Medicine, Philip Harber, MD, memakai alat pelindung, termasuk respirator, saat bekerja di sekitar bangunan tua dan menghindari merokok dapat sedikit bantu.
2. Manufaktur
Pekerja pabrik dapat terkena debu, bahan kimia, dan gas. Oleh sebab itu pekerjaan ini dapat terserang paru-paru obstruksi kronis.
3. Perawat
Diperkirakan 8 sampai 12% petugas kesehatan sensitif terhadap bubuk residu dalam sarung tangan lateks. Ini dapat menyebabkan reaksi asma tipe berat. Beberapa rumah sakit seperti Johns Hopkins telah beralih ke sarung tangan sintetik bebas lateks.
4. Tekstil
Bisinosis, juga disebut penyakit paru coklat, adalah penyakit yang biasanya dialami pekerja tekstil pembuat jok, handuk, kaus kaki, kain sprei, dan pakaian.
Pekerja sangat berisiko menghirup partikel dilepaskan dari katun atau bahan lainnya. "Ketika kapas hancur, menciptakan banyak debu dan dapat menyebabkan obstruksi aliran udara yang signifikan," kata Dr Harber.
Pekerja tekstil sebaiknya menghindari rokok, memakai masker dan meningkatkan ventilasi di lingkungan kerja dapat bermanfaat.
5. Bartender
Melayani minuman di ruangan penuh asap menempatkan bartender yang paling berisiko untuk penyakit paru-paru, terutama jika mereka terkena perokok pasif selama bertahun-tahun.
Saat ini, banyak negara melarang merokok di restoran dan bar, yang telah membuat perbedaan yang signifikan dalam kesehatan orang yang bekerja di bidang ini. Menurut Dr Harber, studi menunjukkan bahwa kesehatan pernafasan antara bartender di kota-kota dengan larangan merokok telah secara dramatis meningkat.
Jika Anda bekerja di sebuah kota yang masih memungkinkan merokok di bar, sistem ventilasi yang baik dapat membantu.
6. Industri Otomotif
Asma bisa menjadi resiko bagi mereka yang bekerja dalam industri otomotif, khususnya perbaikan auto-body. Cat auto spray-onbisa mengiritasi kulit, membuat alergi, dan menyebabkan sesak dada dan kesulitan bernapas yang parah.
"Jumlah isosianat minor dapat memicu serangan asma," kata Dr Harber.Respirator, sarung tangan, kacamata, dan ventilasi yang baik sangat dianjurkan.
7. Transportasi
Supir truk, pekerja kereta api dapat berisiko mengalami kerusakan paru-paru. Asap knalpot adalah faktor terbesar.
Sebuah studi tahun 2004 yang lalu menemukankematian di kalangan pekerja kereta api AS akibat kanker paru-paru menurun setelah beralih dari batubara ke listrik pada tahun 1950.
Meskipun demikian ada baiknnya mengenakan masker pelindung dan menghindari asap knalpot secara langsung.
8. Pertambangan
Penambang berada pada risiko tinggi untuk sejumlah penyakit paru-paru, karena paparan debu.Penambang batu bara berisiko untuk jenis lain dari penyakit paru-paru hitam. Disarankan agar pekerja tambang tidak merokok dan menggunakan masker.
9. Pemadam Kebakaran
Petugas pemadam kebakaran bisa menghirup asap dan berbagai bahan kimia yang mungkin ada dalam gedung yang terbakar.
Meskipun dilengkapi peralatan pernapasan untuk melindungi mereka, namun itu tidak selalu dipakai, terutama ketika petugas pemadam kebakaran menyaring puing-puing untuk memastikan bahwa api tidak menyalakan kembali.
Paparan bahan beracun dan asbes sangat mengandung risiko, dan Asosiasi Internasional Pemadam kebakaran merekomendasikan memakai alat pelindung pernapasan pada semua tahap pemadam kebakaran.
Menurut pihak departemen tenaga kerja Amerika Serikat sekitar 16 ribu pekerja di negara tersebut meninggal setiap tahunnya akibat mengalami gangguan paru-paru. Pada situs Health disebutkan terdapat beberapa jenis pekerjaan yang memperburuk saluran pernafasan dan membahayakan kesehatan paru-paru.
1. Konstruksi
Pekerja konstruksi yang menghirup debu pada saat pembongkaran atau renovasi dapat beresiko terkena kanker paru-paru, mesothelioma dan asbestosis, penyakit yang menyebabkan jaringan paru-paru menjadi ciut dan kaku.
Menurut kata profesor dan kepala Kerja UCLA dan Divisi Lingkungan Medicine, Philip Harber, MD, memakai alat pelindung, termasuk respirator, saat bekerja di sekitar bangunan tua dan menghindari merokok dapat sedikit bantu.
2. Manufaktur
Pekerja pabrik dapat terkena debu, bahan kimia, dan gas. Oleh sebab itu pekerjaan ini dapat terserang paru-paru obstruksi kronis.
3. Perawat
Diperkirakan 8 sampai 12% petugas kesehatan sensitif terhadap bubuk residu dalam sarung tangan lateks. Ini dapat menyebabkan reaksi asma tipe berat. Beberapa rumah sakit seperti Johns Hopkins telah beralih ke sarung tangan sintetik bebas lateks.
4. Tekstil
Bisinosis, juga disebut penyakit paru coklat, adalah penyakit yang biasanya dialami pekerja tekstil pembuat jok, handuk, kaus kaki, kain sprei, dan pakaian.
Pekerja sangat berisiko menghirup partikel dilepaskan dari katun atau bahan lainnya. "Ketika kapas hancur, menciptakan banyak debu dan dapat menyebabkan obstruksi aliran udara yang signifikan," kata Dr Harber.
Pekerja tekstil sebaiknya menghindari rokok, memakai masker dan meningkatkan ventilasi di lingkungan kerja dapat bermanfaat.
5. Bartender
Melayani minuman di ruangan penuh asap menempatkan bartender yang paling berisiko untuk penyakit paru-paru, terutama jika mereka terkena perokok pasif selama bertahun-tahun.
Saat ini, banyak negara melarang merokok di restoran dan bar, yang telah membuat perbedaan yang signifikan dalam kesehatan orang yang bekerja di bidang ini. Menurut Dr Harber, studi menunjukkan bahwa kesehatan pernafasan antara bartender di kota-kota dengan larangan merokok telah secara dramatis meningkat.
Jika Anda bekerja di sebuah kota yang masih memungkinkan merokok di bar, sistem ventilasi yang baik dapat membantu.
6. Industri Otomotif
Asma bisa menjadi resiko bagi mereka yang bekerja dalam industri otomotif, khususnya perbaikan auto-body. Cat auto spray-onbisa mengiritasi kulit, membuat alergi, dan menyebabkan sesak dada dan kesulitan bernapas yang parah.
"Jumlah isosianat minor dapat memicu serangan asma," kata Dr Harber.Respirator, sarung tangan, kacamata, dan ventilasi yang baik sangat dianjurkan.
7. Transportasi
Supir truk, pekerja kereta api dapat berisiko mengalami kerusakan paru-paru. Asap knalpot adalah faktor terbesar.
Sebuah studi tahun 2004 yang lalu menemukankematian di kalangan pekerja kereta api AS akibat kanker paru-paru menurun setelah beralih dari batubara ke listrik pada tahun 1950.
Meskipun demikian ada baiknnya mengenakan masker pelindung dan menghindari asap knalpot secara langsung.
8. Pertambangan
Penambang berada pada risiko tinggi untuk sejumlah penyakit paru-paru, karena paparan debu.Penambang batu bara berisiko untuk jenis lain dari penyakit paru-paru hitam. Disarankan agar pekerja tambang tidak merokok dan menggunakan masker.
9. Pemadam Kebakaran
Petugas pemadam kebakaran bisa menghirup asap dan berbagai bahan kimia yang mungkin ada dalam gedung yang terbakar.
Meskipun dilengkapi peralatan pernapasan untuk melindungi mereka, namun itu tidak selalu dipakai, terutama ketika petugas pemadam kebakaran menyaring puing-puing untuk memastikan bahwa api tidak menyalakan kembali.
Paparan bahan beracun dan asbes sangat mengandung risiko, dan Asosiasi Internasional Pemadam kebakaran merekomendasikan memakai alat pelindung pernapasan pada semua tahap pemadam kebakaran.
 |
| Salah satu pekerjaan yang berpengaruh buruk terhadap pernapasan dan kesehatan paru-paru adalah perawat. (foto:freakingnews.com) |
Komentar
Posting Komentar