Lebih Banyak Wanita Meninggal Akibat Penyakit Jantung Dibanding Pria

Walau penyebabnya belum diketahui, namun menurut data, angka kematian akibat penyakit jantung pada wanita ternyata lebih tinggi dibanding pria.

Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, dokter Siska Suridanda Danny, Sp.JP, menggatakan, berdasarkan data di Rumah Sakit jantung Harapan Kita, Jakarta, tahun 2014, jumlah kematian akibat penyakit jantung koroner pada wanita mencapai sekitar 13 persen, sementara pria sekitar 7 persen.

"Kematian di dalam rumah sakit hampir dua kali lipatnya. Itu khusus pada pasien jantung yang mengalami sumbatan total di pembuluh darah. Target kami adalah menurunkan angka kematian ini, gimana caranya supaya kurang dari 5 persen," kata dokter Siska dalam diskusi di Kantor Yayasan jantung Indonesia, Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Menurut dokter Siska, penyebab kematian pada wanita pasien penyakit jantung ini masih tanda tanya. Ada sejumlah hipotesis yang muncul. Misalnya, wanita memiliki pembuluh darah yang lebih kecil karena indeks massa tubuh pun lebih kecil dibanding pria.

Kemungkinan lainnya, ada pengaruh metabolisme obat-obatan yang berbeda antara pria dan wanita. Sebab, sebagian metabolisme obat dipengaruhi oleh hormon. "Penyakitnya sama, terapinya sama, tetapi mengapa kematian lebih tinggi. Mungkin kita enggak memberi obat yang tepat pada wanita," tutur dokter Siska.

Lebih lanjut dokter Siska mengatakan, obat atau terapi khusus untuk pasien jantung pada wanita masih dalam proses penelitian. Menurut penelitian terbaru di Amerika Serikat, wanita pasien penyakit jantung ternyata juga mengalami gangguan pada pembuluh darah kecil atau mikrovaskular. Sementara itu, gangguan pada pria hanya pada pembuluh darah besar atau makrovaskular.

Meski kematian lebih banyak terjadi pada wanita, pasien penyakit jantung sendiri sendiri lebih banyak pria. Siska mengungkapkan, perempuan lebih banyak terkena penyakit jantung pada usia menopause atau usia 42-50 tahun. Hal ini diduga karena adanya perubahan hormon estrogen pada wanita setelah menopause.

Namun, okter Siska mengatakan, faktor resiko penyakit jantung tidak tunggal. Faktor resiko akan meningkat jika pola makan tidak baik, jarang olahraga, kegemukan, dan merokok.

sumber: kompas.com

wanita dan Penyakit Jantung
Walau penyebab angka kematian akibat penyakit jantung pada wanita lebih tinggi dibanding pria belum diketahui, dugaan yang muncul adalah ada pengaruh metabolisme obat-obatan yang berbeda antara pria dan wanita. (foto:pinimg.com)

Komentar