Pria Berjanggut Lebih Sehat dan Menarik
Janggut bagi pria umumnya hanya sebagai tanda kejantanan agar disukai wanita. Dan ternyata selain bisa tampil lebih menarik, pria berjanggut juga mempunyai kesehatan yang lebih baik.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 lalu, salah satu manfaat janggut untuk kesehatan adalah mengurangi radiasi sinar ultra violet (UV). Hal itu, selain memperlambat proses penuaan, juga dapat mengurangirisiko kanker kulit.
Penelitian yang dilakukan Universitas Southern Queensland ini menemukan bahwa janggut dapat menghalau hingga 95% sinar ultra violet mengenai kulit wajah.
Para peneliti melakukan riset di pedalaman Aussie, Australia, dengan menggunakan relawan berupa boneka. Boneka-boneka itu dibagi menjadi tiga kelompok sesuai ketebalan jerami yang menjadi riasan janggut. Terdapat kelompok boneka yang diberi janggut tebal, janggut tipis, dan sama sekali tidak berjanggut. Semua boneka diletakkan di bawah jemuran terik matahari.
Hasil lain dari ujicoba terhadap boneka-boneka itu adalah janggut dapat mempertahankan kelembaban kulit wajah. Dengan mengurangi intensitas angin yang menerpa wajah, maka wajah tetap lembab, bebas jerawat dan awet muda.
Hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal Radiation Protection Dosimentry juga menyebutkan bahwa janggut dapat berfungsi sebagai tembok penghalang debu yang dapat menyebabkan asma dan demam.
Menurut salah seorang peserta peneliti, Dr Alfio Parisi, kepada Men's Journal, janggut juga melindungi iritasi pada mata, hidung, dan mulut. Dan, janggut yang dimaksudnya adalah janggut yang tebal dan lebat.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 lalu, salah satu manfaat janggut untuk kesehatan adalah mengurangi radiasi sinar ultra violet (UV). Hal itu, selain memperlambat proses penuaan, juga dapat mengurangirisiko kanker kulit.
Penelitian yang dilakukan Universitas Southern Queensland ini menemukan bahwa janggut dapat menghalau hingga 95% sinar ultra violet mengenai kulit wajah.
Para peneliti melakukan riset di pedalaman Aussie, Australia, dengan menggunakan relawan berupa boneka. Boneka-boneka itu dibagi menjadi tiga kelompok sesuai ketebalan jerami yang menjadi riasan janggut. Terdapat kelompok boneka yang diberi janggut tebal, janggut tipis, dan sama sekali tidak berjanggut. Semua boneka diletakkan di bawah jemuran terik matahari.
Hasil lain dari ujicoba terhadap boneka-boneka itu adalah janggut dapat mempertahankan kelembaban kulit wajah. Dengan mengurangi intensitas angin yang menerpa wajah, maka wajah tetap lembab, bebas jerawat dan awet muda.
Hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal Radiation Protection Dosimentry juga menyebutkan bahwa janggut dapat berfungsi sebagai tembok penghalang debu yang dapat menyebabkan asma dan demam.
Menurut salah seorang peserta peneliti, Dr Alfio Parisi, kepada Men's Journal, janggut juga melindungi iritasi pada mata, hidung, dan mulut. Dan, janggut yang dimaksudnya adalah janggut yang tebal dan lebat.
 |
| Peneliti mengatakan meski janggut terbukti dapat menjaga kesehatan kulit wajah, bukan berarti boleh berjemur di bawah terik matahari dalam waktu lama. (foto:opengeek.net) |
Komentar
Posting Komentar