Golongan Darah O Lebih Kuat Terhadap Covid-19

Sebuah riset yang dilakukan perusahaan bioteknologi 23andMe menemukan, bahwa golongan darah seseorang dapat mempengaruhi tingkat kerentanan terhadap penularan virus corona atau covid-19.

Para ilmuwan di perusahaan ini meneliti sisi faktor genetik untuk mencari tahu dan berusaha mencari jawaban di balik terdapatnya orang-orang yang tertular virus namun tak memiliki gejala, sementara yang lain alami sakit parah.  

Pada bulan April lalu, 23andMe memulai penelitiannya dengan menggunakan jutaan profil DNA yang berada dalam basis datanya untuk menjelaskan peran genetika dalam penularan virus ini.

Hasil penelitian awal dari lebih dari 750.000 peserta, menunjukkan darah tipe O lebih bisa melindungi diri dari Sars-CoV-2, tulis perusahaan seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Selasa  (9/6/2020).

Banyak perusahaan lain, termasuk kompetitor 23andMe, Ancestry, sedang menyisir genom untuk membantu memahami virus ini.  Diketahui bahwa faktor-faktor seperti usia dan kondisi kesehatan juga dapat menjadi dasar menentukan bagaimana orang-orang tertular Covid-19.

Tapi, hal di atas tidak menjelaskan keragaman gejala yang luas, atau mengapa beberapa orang tertular penyakit dan yang lain tidak.  

Sejatinya, mempelajari genetika orang-orang yang lebih rentan terhadap Sars-CoV-2 dapat membantu mengidentifikasi dan melindungi mereka yang lebih berisiko, serta membantu mempercepat perawatan dan pengembangan obat.

Beberapa penelitian lain juga mengamati peran golongan darah terhadap tingkat keparahan penyakit dan kerentanan penyakit.

Penelitian yang diterbitkan minggu lalu menyebut bahwa golongan darah mungkin berperan dalam tingkat keparahan reaksi pasien terhadap Sars-CoV-2.  Studi itu telah mengamati gen lebih dari 1.600 pasien di Italia dan Spanyol yang mengalami gagal napas.

Mereka menemukan bahwa pemilik darah tipe A, kemungkinannya lebih tinggi 50% untuk gunakan ventilator. Sebelumnya, sebuah penelitian Tiongkok juga menemukan hasil yang serupa mengenai kerentanan seseorang terhadap Covid-19.

"Ada juga beberapa laporan tentang hubungan antara Covid-19, pembekuan darah, dan penyakit kardiovaskular. Laporan-laporan ini memberikan beberapa petunjuk tentang gen mana yang mungkin relevan," kata Adam Auton, peneliti utama pada penelitian 23andMe.

Studi 23andMe juga melihat kerentanan dan keparahan penyakit pada 10.000 peserta yang mengatakan kepada perusahaan bahwa mereka memiliki Covid-19.

Penelitian ini juga menemukan bahwa orang dengan darah tipe O, 9% sampai 18% lebih kecil kemungkinannya untuk terkena covid-19. Namun, menurut penelitian ini ada sedikit perbedaan dalam kerentanan di antara golongan darah lain.

Ketika para peneliti menyesuaikan data untuk memperhitungkan faktor-faktor seperti usia dan penyakit yang sudah ada sebelumnya, mereka membatasi data hanya pada orang yang memiliki kemungkinan paparan yang tinggi seperti petugas kesehatan.

Meskipun demikian, Auton menjelaskan bahwa bukti ini belum sepenuhnya meyakinkan dan masih perlu pengujian lebih panjang.

 "Ini masih awal, bahkan dengan ukuran sampel ini, mungkin tidak cukup untuk menemukan asosiasi genetik . Kami bukan satu-satunya kelompok yang meneliti ini, dan pada akhirnya komunitas ilmiah mungkin perlu mengumpulkan sumber daya mereka untuk benar-benar menjawab pertanyaan seputar kaitan antara genetika dan Covid-19," katanya.

sumber : cnbc indonesia

Komentar